Thursday, March 26, 2015

Posted by Unknown Posted on 3:38 AM | No comments

Brotherhood sudah pasti bikers

Kata “Bikers” (pengendara) untuk sementara kita kesampingkan terlebih dahulu, sebab semua orang akan dengan mudah mengatakan bahwa dirinya seorang bikers. Asal punya kendaraan dan berkendaraan maka jadilah ia seorang bikers, namun tidak demikian dengan kata “Brotherhood”. Tidak semua orang mampu memahaminya, terlebih lagi untuk mempraktekannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Persaudaraan merupakan suatu sifat khas yang muncul di dalam lingkungan tertentu, bisa dalam wujud keluarga yang terikat oleh hubungan darah ataupun kelompok sosial yang lebih luas semisal organisasi yang mempunyai visi dan misi tertentu. Keterikatan atas adanya tujuan yang sama inilah istilah persaudaraan (brotherhood) ini terlahir dan saat ini lebih dikenal dengan sebutan Bikers

Seseorang yang memiliki sifat brotherhood akan tertampakan dengan nyata ketika ia telah mempersaudarakan dirinya sendiri. Maksudnya adalah ia telah mempersaudarakan hati dengan pikirannya, setelah itu mempersaudarakan pikiran dengan tubuhnya hingga pada akhirnya mempersaudarakan tubuh dengan peri-lakunya. Kenapa demikian? sebab tubuh bergerak atas perintah pikiran dan pikiran bekerja atas perintah hatinya. Maka, peri-laku yang buruk akan menjadi penanda atas keburukan hati seseorang dan demikian pula sebaliknya.

Setelah mempersaudarakan dirinya sendiri maka tugas selanjutnya adalah mempersaudarakan dirinya dengan lingkungan (alam dengan segala kehidupannya). Tuntutan pertama dan utama adalah lingkungan terdekatnya dimana ia berada “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung” dalam hal ini tentu saja negara dan bangsanya sendiri.

Konsep persaudaraan yang tampaknya sederhana itu menjadi kian rumit ketika di negara ini tidak lagi menganut pola hidup bertetangga, akibat terhalang dinding pembatas yang tegas (pagar) yang berujung pada hilangnya rasa ketidakpedulian kepada lingkungan lain selain yang terbatasi pagar. Artinya, telah muncul pola individu antar keluarga dan hal ini pula yang mengakibatkan putusnya mata rantai rasa persaudaraan.

Perlu dibedakan secara tegas pengertian antara istilah “kekeluargaan” dengan “persaudaraan”. Sifat keluarga boleh ada dalam setiap mahluk namun sifat saudara hanya ada pada manusia akibat keunggulan pola pikirnya. Jadi, tentu saja teramat unggul bila rasa persaudaraan ada di dalam keluarga dan akan sangat erat bila di dalam kekeluargaan tertanam rasa persaudaraan. Singkatnya rasa bersaudara itu menunjukan keunggulan kualitas mahluk manusia yang tentu juga menjadi penanda kualitas mentalnya.

Rasa persaudaraan menjadi titik tolak dan tolok ukur kualitas manusia, siapapun orangnya. Maka dari itu bagi setiap anggota diperlukan kesungguhan untuk membuktikan bahwa dirinya memiliki rasa persaudaraan, sebab rasa tersebut menjadi bukti atas kualitas dirinya sebagai manusia. Tidak hanya sebagai mahluk manusia biasa tetapi hingga mencapai derajat “manusia unggul paripurna”. Namun demikian pada saat ini tentu saja baru dalam tataran konsep keluarga (organisasi) yang cenderung bersifat uji-coba namun bukan berarti tanpa kesungguhan.

Pencapaian derajat manusia unggul tidak ditentukan oleh kata-kata melainkan harus melalui perbuatan nyata, hingga rasa bersaudara itu dapat terasa langsung oleh lingkungan disekitar kehidupannya. Berdasarkan pemahaman inilah maka Bikers mempunyai premis bahwa PERTAHANAN TERAKHIR DI NEGARA INI ADALAH PERSAUDARAAN. Sebab melalui rasa persaudaraan itulah kelak terbentuk dan terbangun sebuah generasi unggul yang nantinya dapat membawa bangsa Indonesia menempati singgasana terhormat menjadi bangsa terunggul di dunia seperti pada mulanya.

Bravo CB Indonesia!
Agung Glatik

0 comments:

Post a Comment

  • Twiiter Gua




  • Like Nyok